Selasa, 11 Januari 2022

IKUTI PPKG ZONA 1, 101 PESERTA BELAJAR BOOK CREATOR DAN PLOTAGON

Ketua Pelaksana PPKG (kanan) menyampaikan arahan pada peserta pelatihan. (Tim Zona 1/IGIJatim)
 

IGIJatim-Ketua Pelaksana Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru (PPKG), Febry Suprapto, menyampaikan rasa syukur pelatihan peningkatan kompetensi di zona 1 bisa terlaksana, Sabtu (8/1/2022). Pelatihan yang ditujukan untuk Pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI) se-Jawa Timur ini dibagi menjadi empat zona. Zona 1 terdiri dari 10 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Bangkalan, Bojonegoro, Lamongan, Mojokerto, Pamekasan, Sampang, Sumenep, Tuban, Kota Mojokerto, dan Kota Surabaya. Sedangkan zona 2, 3, dan 4 dilaksanakan di tempat dan waktu yang berbeda. 


"Ada total 101 peserta yang mengikuti pelatihan hari ini. Dua belas peserta dari Bangkalan, 10 peserta dari Bojonegoro, 8 peserta utusan Lamongan, 9 peserta dari Mojokerto, 10 peserta dari Pamekasan, 8 peserta dari Sampang, 9 peserta utusan Sumenep, 9 orang dari Tuban, 9 orang dari Kota Mojokerto, dan 17 orang dari Kota Surabaya. Untuk yang sudah mengikuti zona 1, dilarang mengikuti zona-zona yang lain," ungkapnya disambut tawa peserta. 

Pelatihan yang dilaksanakan di Hotel Arcadia By Horison ini dibiayai dari dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Febry--panggilan akrabnya--meminta arahan dan bimbingan serta petunjuk dari Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Jawa Timur yang hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut. Laki-laki yang juga memegang amanah sebagai Wakil Ketua I Pengurus Wilayah IGI Provinsi Jawa Timur ini juga menyampaikan apresiasinya kepada Pengurus Daerah IGI Kota Surabaya yang berkenan menjadi tuan rumah zona 1. 
Bagus Sumantri memandu peserta belajar Book Creator. (Tim Zona 1/IGIJatim)


Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari itu, peserta diasah kompetensinya dalam membuat karya inovatif guru melalui Book Creator. Bagus Sumantri, narasumber pelatihan, mengajak peserta pelatihan yang sebagian besar profesinya adalah guru untuk membuat ebook dengan menggunakan Book Creator. Ia bertanya apakah ada yang pernah memakai Book Creator untuk membuat ebook? Hampir semua peserta menyatakan belum pernah. Namun, ketika ia menyebutkan Flip dan Canva, ada sebagian peserta yang sudah mengenal. 

"Kenapa kita bikin Book Creator? Book Creator kalau gratis akun, kita bisa bikin 40 buku dalam waktu yang tidak terbatas. Untuk free, kita hanya bisa bikin dalam 1 library itu 40. Book Creator hanya bisa di Chrome, Safari, dan iPhone. Android belum bisa. Kalau pakai laptop hanya bisa pakai Chrome dan Microsoft Edge. Opera dan Mozilla belum support. Kalau kita mau bikin 200 buku atau lebih, kita harus bayar 10 dollar tiap bulan," jelasnya di hadapan para peserta yang sudah siap di depan laptop masing-masing. 

Ketua IGI Kota Surabaya itu menyebutkan beberapa alasan mengapa Book Creator cocok untuk guru. Pertama, di dalam Book Creator ada akun guru dan siswa. Jadi guru bisa menulis yang bisa langsung dibaca oleh siswa. Book Creator itu apa yang kita tulis bisa langsung terlihat, bukan sebuah coding yang ketika ditulis baru diproses dan terlihat. Hasilnya multimodal dari jenjang TK sampai kuliah. Bisa menggunakan teks, sound, grafik, dan lain-lain. Yang pernah dicoba di universitas, dosen berinteraksi dengan mahasiswa menggunakan Book Creator. 

Aries Eka Prasetya mendampingi peserta berlatih Plotagon. (Tim Zona 1/IGIJatim)

Ditemui usai memberikan materi, Aries Eka Prasetya, narasumber inovasi media pembelajaran berbasis IT, menyampaikan dibutuhkan android dengan spesifikasi RAM yang agak lumayan dan room yang masih ada space-nya untuk menjalan Plotagon. Download aplikasinya sampai 213 MB. Plotagon cocok untuk guru era kenormalan baru karena sebagai seorang guru, kita harus menjadi seorang yang kreatif, inovator, dan eksekutor. Nah, dengan Plotagon ini, guru benar-benar bisa menjalan ketiga peran tersebut. 

"Guru yang membuat skenarionya, mendesain tokoh, dan menyampaikannya di kelas. Plotagon ini media yang full interaktif, bisa diedit menggunakan green screen dan bisa menjadi sebuah bahan seperti film. Kalau kita lihat film pendidikan, kita bisa pakai ini. Apalagi sekarang ada teknologi metaverse, kita masuk di dunia maya. Seakan-akan kita berbicara dengan siswa menggunakan media Plotagon. Guru bahasa utamanya, sangat bisa menggunakan Plotagon untuk dialog atau komunikasi. Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Bahassa Jepang, Bahasa Jawa, bisa menggunakan media Plotagon dalam pembelajarannya," jelas Koordinator Bidang Biklat dan literasi IGI Kota Surabaya itu. 

Menurutnya, guru eksakta pun bisa memakai fasilitas greenscreen yang dipadukan dengan Kinemaster saat menggunakan Plotagon. Bisa untuk semua jenjang terlebih guru PAUD, TK, dan SD. Membuat film pendek dari plotagon juga bisa. Media ini bisa menjadi solusi bagi guru yang sekarang ini banyak tertantang untuk menyampaikan materinya dengan cara yang berbeda baik daring maupun luring. Kuncinya sebenarnya hanya satu, mau atau tidak untuk berinovasi. Maka dari itu, menjadi guru tidak boleh stuck, merasa sudah hebat, sehingga tidak mau belajar hal baru yang menyebabkan siswanya juga akan tertinggal. 

Suasana peserta mengikuti materi dalam PPKG. (Tim Zona 1/IGIJatim)


Semangat berinovasi! (ria eka lestari)

KETUA WILAYAH HADIRI PEMBUKAAN PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU JATIM

IGIJatim-Rasa bangga dan bersyukur berada di antara Bapak/Ibu pendidik yang luar biasa disampaikan oleh Suhartatik, Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, dalam Pembukaan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru (PPKG), Sabtu (8/1/2022). Disambut tepuk tangan para peserta pelatihan, ia mengungkapkan perasannya berada di tengah-tengah orang pemikir. Dengan jujur, katanya, ia tertarik pada Mars IGI. "Jadi ada tiga kata kunci bahwa panjenengan semua punya tugas mencerdaskan anak bangsa. Yang kedua, sebagai guru sejati. Yang ketiga sebagai pelopor perubahan. Tiga kata kunci ini yang menjadi amanah panjenengan bagaimana IGI benar-benar profesional, bagaimana IGI mengubah mindset guru yang biasa menjadi luar biasa," ungkapnya di hadapan 101 peserta PPKG Zona 1 di Hotel Arcadia by Horison Surabaya. Sebagai Keynote Speaker, ia mengajak IGI untuk menjadi guru sejati. Menurutnya, guru sejati itu guru yang dirindukan oleh peserta didik, yang dirindukan ketika tidak masuk, merasa diimpikan dan dibutuhkan ketika datang ke sekolah. Jadi tanda-tanda atau ciri khas guru sejati itu hatinya digunakan ketika dia masuk kelas. Guru sejati itu ketika dia tidak mengajar dengan baik maka dia merasa galau. Guru yang selalu bertanya pada diri sendiri mengapa saya tidak menggunakan alat peraga, mengapa saya tidak membuat perangkat pembelajaran, dan sebagainya. "Saya mendengar Mars IGI, bulu kuduk saya berdiri semua. Kalimat dan tatanan katanya itu mengandung makna yang kalau panjenengan tidak mengaplikasikan makna Mars IGI maka panjenengan bukan anggota IGI yang sebenarnya. Jadi tidak ada alasan anggota dan Pengurus IGI itu jadi guru yang biasa-biasa saja. Mars IGI-nya saja luar biasa kok. Yang Kepala Sekolah harus berpikir bagaimana bisa panjenengan menjadi penggerak dan pelopor untuk guru-guru minimal di lembaga masing-masing. Kalau guru hebat, maka pendidikan menjadi kuat," tegasnya disambut tepuk tangan peserta. Di tengah pidatonya, perempuan yang pernah menjadi guru dan Kepala Taman Kanak-Kanak itu menyempatkan membacakan sebuah pantun. Membeli pasta gigi di toko khotim pasta gigi diletakkan di atas kompor Pak Sukari Ketua IGI Jatim Membawa IGI menjadi pelopor Spontan, riuh tawa dan tepuk tangan peserta kembali menghidupkan area pembukaan. Ia melanjutkan, guru sejati itu yang penuh spontanitas, mampu menangkap momen-momen unik dan menarik. Kalau tidak punya jiwa spontanitas, maka wawasan pun akan terbatas yang itu-itu saja. Kalau gurunya hebat, prestasinya makin banyak, maka akan melesat pendidikan ini. Jawa Timur kan menjadi baik, Jawa Timur akan menjadi berkualitas, Jatim Cerdas akan terwujud dengan mudah. "Bapak/Ibu, yakin adalah kunci guru sejati. Dengan keyakinan, seluruh alam semesta akan bahu-membahu untuk mewujudkan apa yang kita inginkan. Kita harus yakin itu. Buktinya sekarang ini, karena keyakinan Ketua Panitia dan Ketua IGI-nya, maka bisa mendapatkan dana. Kalau panjenengan seorang guru memiliki keinginan yang sangat kuat, yakini setiap masalah pasti ada solusinya. Hatinya digunakan untuk mengajar, hatinya digunakan untuk mengelola, hatinya digunakan untuk membina lembaga pendidikan," ujarnya.  Baginya, keyakinan itu harus diusahakan. Kalau ada yang tidak percaya, ia sudah membuktikannya dan mengalaminya bahwa keyakinan yang kuat itu memiliki sebuah cita-cita. Maka mengutip kata Bung Karno, gantungkan cita-citamu setinggi langit, jika terjatuh, maka engkau akan jatuh di antara bintang-bintang. Kalau guru tidak punya mimpi, pakai rumus pokoknya datang ke sekolah, tidak memiliki tujuan, tidak memiliki arah, maka mau diapakan nanti generasi bangsa. "Bagi saya, menjadi guru itu harus punya cita-cita. Kalau pokoke, ya tidak bisa. Nanti hasilnya juga pokoke!" jelasnya disambut tawa peserta. "adakah di ruangan ini yang tidak punya mimpi? Kalau hari ini panjenengan tidak punya mimpi, mau diapakan anak-anak? Mau diapakan lembaga pendidikan? Panjenengan harus segera bangun, segera lari, buka wawasan selebar-lebarnya karena dengan wawasan itulah seorang guru akan mempunyai cita-cita," lanjutnya. "Terakhir, saya ingin melihat IGI menjadi pelopor perubahan di daerah-daerah. Bangkitlah IGI, majulah IGI, jadilah pelopor perubahan," pesannya. Selamat berproses! (ria eka lestari)

Kamis, 27 Agustus 2020

Tentang Ikatan Guru Indonesia



Ikatan Guru Indonesia (IGI) adalah organisai guru yang diinisiasi sejak tahun 2000 dengan nama Klub Guru Indonesia dibawah kepemimpinan Ahmad Rizali Dan secara resmi berbadan hukum pada tanggal 26 November 2009 dan disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM dengan Surat Keputusan Nomor AHU-125.AH.01.06 Tahun 2009 dengan Ketua Umum Satrian Dharma dan Sekjen Muhammad Ihsan dari Jatim serta Indra Djati Sidi dari Jabar sebagai Ketua Dewan Pembina.

Kepengurusan baru 2016-2021 juga telah terdaftar di kementerian hukum dan ham dengan surat keputusan nomor AHU-0000308.A.H.01.08.Tahun 2016 dengan Ketua Umum Muhammad Ramli Rahim dari Sulsel dan Sekjen Mampuono dari Jawa TengahIGI lahir dari keprihatinan akan rendahnya kompetensi guru Indonesia, pemerintah dalam kajian berbagai pihak dianggap belum sukses mengangkat kompetensi guru, sementara organisasi guru yang ada saat itu tak berbuat apapaun dalam rangka peningkatan kompetensi guru.

Sejak mendapat pengesahan resmi dari pemerintah sebagai organisasi guru, IGI terus berkonsentrasi penuh pada peningkatan kompetensi guru. Bagi IGI, ujung pangkal dari semua persoalan pendidikan di Indonesia ada pada rendahnya kompetensi guru Indonesia baik kompetensi profesional, kompetensi paedagogik, kompetensi sosial maupun kompetensi kepribadian.

Periode Kedua IGI 2006-2021 telah menandakan masuknya IGI ke dalam babak baru organisasi guru.

Dibawah kepemimpian Ketua Umum Muhammad Ramli Rahim dan Sekjen Mampuono, IGI seperi terbang tinggi dalam peningkatan kompetensi guru dan pengembangan organisasi. Kini IGI sudah hadir di 34 Provinsi di Indonesia dengan lebih dari 400 kabupaten/kota. Tak satupun minggu sepanjang Februari 2016 hingga saat ini yang tak diisi seminar, workshop, diklat atau simposium kecuali saat Idul Fitri.

Hanya dalam setahun IGI berhasil melakukan workshop dan diklat yang melibatkan 156.000 guru dengan 575 pelatih dan 17 kanal pelatihan guru.

Di era kini, kita mengenal berbagai gerakan dan program IGI diantaranya :

  1. Gerakan Guru Berintegritas
  2. Gerakan Hemat Energi dan Penciptaan Energi Baru dan Terbarukan.
  3. Gerakan peningkatan kemampuan guru Inklusi dan pendidikan untuk semua
  4. Gerakan Guru Saudara
  5. Gerakan Bayar Balik

Disamping gerakan-gerakan di atas, awal tahun 2018 IGI telah melahirkan 67 Kanal Kegiatan IGI yang akan berjuang meningkatkan kompetensi Guru di Indonesia, yaitu:

1. SAGUSANOV (Satu Guru Satu Inovasi)
2. SAGUSAMIK (Satu Guru Satu Komik Pembelajaran)
3. SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku)
4. SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog)
5. SAGUSAKTI (Satu Guru Satu Karya Tulis Ilmiah)
6. METODE MENEMU BALING (Menulis Dengan Mulut, Mendengar Dengan Telinga)
7. SADAR (Sarasehan Dalam Jaringan) dan SIDARING (Diskusi Matematika Dalam Jaringan)
8. SAGUSAE (Satu Guru Satu Ebook)
9. SAGUSAKA (Satu Guru Satu Aplikasi Koreksi LJK Berbasis Android)
10. SAGUDELTA (Satu Guru Dua Evaluasi Digital)
11. SAGUSAVI (Satu Guru Satu Video Pembelajaran)
12. SAGUSAMEP (Satu Guru Satu Media Publikasi).
13. SAGUSARIF (Satu Guru Satu Kearifan Lokal)
14. SAGUSAGAME (Satu Guru Satu Game)
15. SAGUSOFT 365 (Satu Guru Satu Akun Office 365)
16. SAGUPASI (Satu Guru Paham Pendidikan Inklusi).
17. SAGUSABEST (Satu Guru Satu Best Practice)
18. SAGUSAMOD (Satu Guru Satu Modul Pembelajaran)
19. SAGUMANISAN (Satu Guru Mahir Penilaian Berbasis Android)
20. SAGUTABI (Semua Guru Terampil Bahasa Inggris)
21. SAMISANOV (Satu Minggu Satu Inovasi)
22. SAGUSABOT (Satu Guru Satu Bot Pembelajaran)
23. SAGUSADO (Satu Guru Satu Dongeng)
24. SAGUSAKUPAT (Satu Guru Satu Buku Paket)
25. SAGUSAPIJAR (Satu Guru Satu Metode Permainan Dalam Belajar)
26. SAGUSAFIS (Satu Guru Satu Infografis)
27. SAGUSAIMORAN (Satu Guru Menguasai Model Pembelajaran)
28. SAGUSAVID (Satu Guru Satu Video Inovasi Digital)
29. SAGUSABOLA (Satu Guru Satu Bidang Olimpiade Akademik)
30. SAGUBERAKSI (Satu Guru Beragam Aplikasi Akuntansi)
31. SAGUSATOR (Satu Guru Satu Editor)
32. SAGUSAGU (Satu Guru Satu Lagu)
33. SAGUBASWAY (Satu Guru Banyak Sway)
34. SAGUSAPEN (Satu Guru Satu Cerpen)
35. SAGUABAD (Satu Guru Ahli Debat)
36. SAGUKANAL (Satu Guru Satu Artikel Jurnal)
37. SAGUKAYA (Satu Guru Satu Kelas Maya)
38. SAGUBAQU (Satu Guru Metode Baca Al Qur’an)
39. SAGUPEGTAS (Satu Guru Penggerak Integritas)
40. SAGUWARNA (Satu Guru Satu Warisan Budaya Nasional)
41. SAGUTAPE (Satu Guru Tiga Aplikasi Dalam Satu Excel)
42. SAGUSATA (Satu Guru Satu Cerita)
43. SAGUSENI (Satu Guru Seribu Soal Interaktif)
44. SAGUSAPOINTER (Satu Guru Satu Powerpoint Interaktif)
45. SAGUSATI (Satu Guru Satu Tes Interaktif)
46. SAGUSATEG (Satu Guru Satu Teknologi Tepat Guna)
47. SAGUSAGE (Satu Guru Satu Geogebra)
48. SAGUSABBOOK (Satu Guru Satu Big Book)
49. SAGUSAMED (Satu Guru Satu Media Edukasi) Sagusamed adalah kanal pelatihan IGI yang berfokus pada:
50. SAGU MPI (Satu Guru Satu Media Pembelajaran Interaktif)
51. SAGUSAPIR (Satu Guru Satu Peta Pikiran)
52. SAGUSAPOP (Satu Guru Satu Pola Pembiasaan)
53. SAGUDISTRO (Satu Guru Satu Digital Storytelling)
54. SAGUSAVPRES (Satu Guru Satu Video Presentasi)
55. SAGUSALAY (Satu Guru Satu Display)
56. SAGUSATEFA (Satu Guru Satu Teaching Factory)
57. SAGUSACAT (Satu Guru Satu Cat/ Computer Assisted Test )
58. SAGUSALIST ((Satu Guru Satu Audio Listening)
59. Maluku Belajar
60. SAGUSANTRI (Satu Guru Satu Animasi 3D)
61. SAGUSALIN (Satu Guru Satu Aplikasi Articulate Storyline)
62. SAGUSABIB (Satu Guru Satu Buku Ice Breaking)
63. SAGUSPEDA (Satu Guru Satu Papan Digital)
64. SAGUBEREN (Satu Guru Berjiwa Enterpreneur)
65. SAGUSAPER (Satu Guru Satu Perangkat Pembelajaran)
66. SAGUDIHATI (Satu Guru Mendidik Dengan “Hati”)
67. SAGUSAPLET (Satu Guru Satu PADLET Pembelajaran)

Memasuki tahun 2017, IGI kembali memasuki babak baru, IGI pun bertransformasi menjadi Induk Organisasi Guru dengan 100 Organisasi berbasis mata pelajaran dibawah nauangannya. Hal ini terjadi karena pengembangan kompetensi guru memasuki babak baru berbasis mata pelajaran. Dengan fokus pada mata pelajaran diharapkan ke depan IGI mampu menjawab keterbatasan literasi berbasis mata pelajaran dan rendahnya kompetensi profesionalisme guru.

Dari 100 organisasi dibawah naungan IGI ini, beberapa diantaranya sudah bergerak di seluruh Indonesia misalnya Ikatan Guru Mata Pelajaran (IGMP) Bahasa Indonesia menyelenggarakan TOC literasi produktif dan Diklat Sagusaku berbasis tablet di 34 Provinsi di Indonesia dengan target 1700 buku dari 1700 guru dalam 10 bulan, lalu Ikatan Guru Mata Pelajaran (IGMP) Matematika yang akan menyelenggarakan Diklat Sagusacpad dan perubahan paradigma dari menghitung matematika menjadi berpikir matematika di 50 kabupaten/kota di Indonesia.
IGK SD/MI dan IGK PAUD akan menyelenggarakan master coach camp non IT di Jakarta, lalu dilanjutkan di 34 provinsi di Indonesaia dan seterusnya. Sementara IGMP Kimia akan menyelenggarakan teacher innovation for new and renewable energy (TINRE 2017) IGMP Kimia di 34 Provinsi di Indonesia.

Pendidikan Vokasi juga akan menjadi fokus perhatian khusus bagi IGI, 64 IGMP berbasis SMK telah dibentuk dan akan bekerja bersama-sama guru dalam kelompok keahliannya mengembangkan kemampuan guru yang lainnya. Dengan Bantuan Teknologi dari Samsung ini, semua akan jauh lebih mudah.

Dengan hadirnya Samsung Smart Learning Class di Makassar, IGI bisa lebih fokus mengembangkan kemampuan guru spesifik pada mata pelajaran yang mereka ampuh.

Khusus untuk penggunaan tablet, IGI akan menggelar Indonesia Tablet Learning (ITL) di 34 Provinsi di Indonesia untuk mendorong inovasi-inovasi pengajaran berbasis tablet. IGI berharap pola pembelejaran di sekolah yang dulu menggunakan kapur ke spidol lalu ke laptop beralih total ke tablet dalam empat tahun ke depan. Tentunya gerakan ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar pembelajaran menyenangkan, menggembirakan dan jauh lebih efektif dapat diwujudkan.

Rabu, 26 Agustus 2020

Kamis, 20 Agustus 2020

IGI Gratiskan Biaya Pendaftaran Anggota Selama Hingga Akhir Agustus 2020

Gratis Pendaftaran

Dalam rangka HUT RI ke-75, Ikatan Guru Indonesia (IGI) memberi kemudahan kepada guru-guru Indonesia untuk mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) IGI.  

Pendaftaran anggota yang biasanya dikenakan biaya Rp.50.000,-, maka khusus edisi 75 Tahun Kemerdekaan RI, Pengurus Pusat IGI menggratiskan biaya pendaftaran anggota IGI Khusus Jawa Timur*. Dispensasi ini berlaku dari tanggal 17 s.d. 31 Agustus 2020. 

Para guru baik PNS atau Non PNS yang bertugas di sekolah negeri maupun swasta silahkan memanfaatkan 14 hari tersebut untuk melakukan registrasi. Cukup melakukan pendaftaran secara online pada link: https://anggota.igi.or.id/pendaftaran.html 

Mengenai petunjuk dan teknis mengisi data bisa dilihat pada link berikut: https://www.igi.or.id/juknis-mengisi-data-pendaftaran-anggota-igi.html  

atau pada toturial di video berikut: https://www.youtube.com/watch?v=SHwQkcVqPPs  

Lakukan input data hingga klik tombol “Save/simpan” kemudian klik tombol “finalisasi”. (Jika ada perintah “transfer”, abaikan saja, tidak perlu melakukan transfer dana). Selanjutnya Admin Daerah atau Admin Wilayah akan memvalidasi dan pendaftar bisa login kembali untuk download KTA IGI.

Kontak Admin Daerah bisa dilihat disini: https://www.igi.or.id/data-admin-sistem-keanggotaan-igi
 


Jakarta, 17 Agustus 2020 
Ttd 

DR. Rusnani, M.Pd (Pjs. Ketua Umum PP. IGI) 
Mampuono M,Pd. (Sekjen PP. IGI) 


INFORMASI PENTING PENJADWALAN REGISTRASI

Karena tingginya animo guru untuk mendapatkan KTA IGI, sehingga server tidak mampu melayani pendaftaran secara bersamaan, sehingga down/ tidak bisa/ susah diakses pada jam-jam tertentu. 

Oleh karenanya untuk memperlancar program ini, akan kami coba untuk menjadwalkan berdasarkan provider internet yang digunakan calon anggota saat mendaftar anggota IGI, 

Untuk jadwal bisa dibaca di: https://blog.igi.or.id/informasi-penting

Demikian, terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya. 


Kabid IT IGI Pusat